Bima, Tamansiswabima.ac.id – Sebanyak 76 pelajar dari jenjang SD hingga SMA di Kecamatan Langgudu mengikuti Coaching Clinic Sepak Bola yang digelar oleh Program Studi Pendidikan Jasmani Kesehatan dan Rekreasi (PJKR) STKIP Taman Siswa Bima bersama PS TAMSIS, Sabtu, 03 Mei 2025 di Lapangan Monginsidi, Desa Rupe. Kegiatan ini merupakan bagian dari program rutin Penjas Berbagi, yang pada edisi ketiga ini mengangkat tema pembinaan olahraga sepak bola untuk generasi muda.
Sebelumnya, Penjas Berbagi telah menghadirkan kegiatan seperti Spa Terapi dan Cek Kesehatan dalam program Minggu Sehat, serta kegiatan Go to School dengan permainan edukatif di tingkat sekolah menengah. Kali ini, kegiatan difokuskan pada pembekalan teknik dasar dan strategi bermain sepak bola yang benar, sebagai bentuk kontribusi kampus dalam mendukung pembinaan potensi lokal.
"Ini salah satu bentuk apresiasi kami kepada anak-anak Langgudu. Mereka punya potensi besar, dan kami ingin memberikan bekal teknik serta semangat yang tepat sejak dini," ujar Mulyadi, S.Or., M.Pd., pelatih PS TAMSIS sekaligus Ketua Pelaksana kegiatan.
Para peserta terdiri dari 28 siswa SD, 24 siswa SMP, dan 24 siswa SMA. Mereka dibekali teknik dasar seperti passing, dribbling, dan positioning, serta diajak berlatih dalam suasana yang menyenangkan dan edukatif. Selain itu, kegiatan ini juga disaksikan oleh pelatih SSB dan perwakilan klub-klub lokal yang antusias mendukung pembinaan generasi emas Langgudu.
Ketua STKIP Taman Siswa Bima, Dr. H. Ibnu Khaldun, M.Si., turut memberikan apresiasi. “Kampus kami berkomitmen mendukung pembinaan atlet muda, baik dari sisi olahraga maupun akademik. Bahkan, kami siap memfasilitasi pelajar berprestasi yang ingin menempuh pendidikan di bidang kepelatihan atau perwasitan secara profesional,” ungkapnya.
Suhardin, S.H., penggagas SSB Generasi Gelombang Rupe, juga menyampaikan rasa terima kasih atas terselenggaranya kegiatan ini. Menurutnya, Coaching Clinic ini tidak hanya membangun keterampilan, tetapi juga membentuk karakter dan semangat anak-anak untuk menjauhi pengaruh negatif. “Mereka belajar teknik sepak bola sekaligus belajar sportif dan percaya diri. Ini sangat berarti bagi masa depan mereka,” ujarnya.
Menutup kegiatan, Coach Mulyadi berharap agar Penjas Berbagi dapat terus hadir di berbagai wilayah lainnya. “Kami ingin program ini menjadi gerakan bersama untuk memajukan sepak bola akar rumput, tidak hanya di Langgudu, tetapi di seluruh Bima.” (Tim)