Jatiwangi, Kota Bima (0374) 42891 taman.siswa.bima07@gmail.com

Kisah Leni dari Desa Lasi, Ketika Mimpi Terlalu Kuat untuk Dibiarkan Mati

05 Juni 2025

Bima,  tamansiswabima.ac.id — Setiap pagi, langkah kaki kecil namun pasti terdengar menyusuri jalan setapak dari kos sederhana menuju sebuah kampus di ujung kota. Di balik langkah itu, ada cerita panjang tentang kehilangan, harapan, dan keyakinan bahwa pendidikan adalah bekal hidup paling abadi.

Leni Lutfiani, mahasiswi Program Studi PGSD STKIP Taman Siswa Bima, tak pernah menganggap jarak sebagai hambatan. Dua kilometer ia tempuh setiap hari, bukan karena keterpaksaan, melainkan karena keyakinan bahwa ilmu tak pernah sia-sia diperjuangkan.

“Saya jalan kaki dua kilometer setiap hari ke kampus. Bukan karena tidak ada pilihan, tapi karena saya tahu, ilmu adalah bekal hidup yang tidak bisa ditukar,” ucapnya pelan namun mantap.

Leni berasal dari Desa Lasi, Kecamatan Kilo, Kabupaten Dompu. Ayahnya meninggal ketika ia baru duduk di bangku SMP. Sejak itu, ia nyaris mengubur impian masa kecil untuk kuliah. Namun, pada 2018, Leni memilih merantau ke Bima untuk bekerja. Tekadnya kembali tumbuh, dan pada tahun 2020, ia resmi mendaftar sebagai mahasiswi STKIP Tamsis dengan uang hasil jerih payah sendiri.

Ibunya sempat ragu karena kondisi ekonomi keluarga yang terbatas. Namun restu akhirnya diberikan, berkat keyakinan Leni bahwa akan selalu ada jalan bagi mereka yang mau berjuang.

Berjalan kaki setiap hari bukan hanya soal penghematan, tapi juga soal pilihan. Leni memutuskan untuk menyisihkan uang harian demi kebutuhan lebih penting—seperti makan, membeli ATK, atau keperluan akademik lainnya.

“Kalau waktu longgar, saya bantu-bantu dulu di rumah keluarga almarhum bapak sebelum berangkat. Kalau sudah mepet, baru naik ojek,” ungkapnya.

Rutinitas itu melatihnya untuk konsisten dan tabah. Tak sedikit pula orang di sekitarnya yang terinspirasi oleh ketekunannya.

Selama masa studi, Leni dipercaya menjadi pegawai magang di BAAK Kampus II. Di tengah kesibukan menyusun skripsi, ia tetap melayani mahasiswa lain dengan penuh tanggung jawab. Istirahat digunakan untuk mengetik, malam diisi dengan membaca referensi.

Ia juga pernah mengalami kesulitan membayar biaya kuliah. Namun, keajaiban kecil selalu datang dari dukungan teman dan beasiswa prestasi.

“Saya sempat menangis waktu lihat tulisan dosen saya di belakang kuitansi pembayaran, Allah is the best, right. Itu menguatkan saya luar biasa,” kenangnya, sambil tersenyum.

Tak hanya berprestasi secara akademik, Leni juga terlibat aktif dalam berbagai kegiatan kampus. Ia pernah mengikuti Kampus Mengajar Angkatan 5, mengajar di daerah 3T, dan menjadi bagian dari keluarga besar siswa yang sangat membutuhkan kehadiran seorang pendidik.

“Kami bukan hanya guru. Kami juga jadi sahabat, kadang jadi orang tua bagi anak-anak di sana,” kisahnya.

Ia juga aktif dalam program PKM, penelitian dosen, serta pengabdian masyarakat. Semua itu ia anggap sebagai pengalaman berharga yang membentuk karakter dan visi hidupnya.

Kini, Leni telah diwisuda. Ia membawa pulang lebih dari sekadar ijazah. Ia membawa semangat, nilai hidup, dan mimpi yang tak pernah padam. Cita-citanya sederhana namun kuat, menjadi guru yang memberi inspirasi, membangun usaha sendiri, dan menjadi motivator bagi anak-anak muda di desanya.

“Saya ingin bermanfaat. Ilmu yang saya dapat bukan untuk saya simpan sendiri,” ucapnya yakin.

Pesannya bagi mahasiswa lain juga kuat, jangan biarkan ketakutan menjadi penghalang untuk bertumbuh.

“Jangan takut salah, jangan takut bertanya. Takut itu penyakit yang tak ada obatnya kalau dibiarkan.”

Langkah kaki Leni, yang setiap hari menapaki jalan menuju kampus, adalah metafora dari perjuangan banyak anak muda dari pelosok negeri. Ia bukan hanya berjalan menuju ruang kelas, tetapi menuju masa depan yang ia bangun sendiri, dengan keyakinan dan doa.

Dari Kilo ke Bima, dari rumah sederhana ke podium wisuda, Leni Lutfiani adalah bukti bahwa pendidikan adalah hak siapa saja yang berani melangkah, meski tanpa kendaraan sekalipun. (Tim)

Get your admission now!

Enroll